Macam
– Macam Mikroskop
Ø Jenis-jenis
Mikroskop Berdasarkan Jumlah Lensanya
Mikroskop pada dasarnya menggunakan sistem kerja optik. Dimana benda
yang ukurannya mikro (sangat kecil) tidak bisa dilihat dengan mata secara
langsung. Maka digunakanlah lensa untuk memperbesar penampakan objek.
Berdasarkan penggunaan lensanya, mikroskop dibagi menjadi dua.
A.
Mikroskop Monokuler
Mikroskop monokuler
menggunakan satu lensa pembesar saja. Penampakan objek yang ditampilkan sudah
cukup terlihat jelas. Namun untuk jenis mikroskop seperti ini hanya mampu
diguakan untuk melihat objek yang sederhana. Biasanya berupa benda yang sangat
tipis atau kecil, misalkan gambar penampang sel tumbuhan maupun hewan. Jadi
lensa ini umumnya dapat dijumpai di ruang laboratorium sekolah.
B. Mikroskop Binokuler
Mikroskop binokuler
menggunakan dua lensa pembesar. Dimana fungsi lensa pertama dikuatkan lagi
dengan lensa kedua. Sehingga mampu mempertajam penampakan benda meski ukurannya
mikro. Misalkan saja bakteri yang terdapat dalam sebuah objek amatan. Jadi bisa
dibilang mikroskop binokuler jauh lebih efisien jika dipakai untuk mengamati
sel yang amat kecil. Oleh sebab itu jenis mikroskop ini banyak digunakan di
laboratorium medis baik di rumah sakit maupun di farmasi.
Ø Jenis-jenis Mikroskop Berdasarkan Sumber
Cahaya
Selayaknya kerja
sebuah optik, benda objek dapat terlihat jika ada cahaya yang memantukan objek
pada lensa. Sama halnya dengan mikroskop, harus ada sumber cahaya yang dapat
memantulkan wujud dari objek. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dapat
dibedakan menjadi dua.
A. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya
mengandalkan sumber cahaya dari sinar matahari atau lampu dalam ruangan. Jenis
mikroskop ini memiliki beberapa kelemahan, terutama pada ketergantungannya
terhadap cahaya luar. Apabila sedang mendung atau mati listrik, maka mikroskop
ini tidak bisa digunakan. Sehingga penggunaannya hanya efektif untuk penelitian
kecil degan durasi waktu yang singkat. Jenis mikroskop cahaya banyak ditemukan
di laboratorium sekolah atau laboratorium medis kecil.
B. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron
bisa dibilang adalah penyempurnaan dari mikroskop cahaya. Dimana sumber cahaya
yang digunakan berasal dari dalam mikroskop sendiri. Komponen elektro statik
dan elektro dinamiknya akan mengatur intenstas pencahayaan mikroskop. Selain
itu, penampakan gambar yang dihasilkan jauh berlipat-lipat kali dengan
mikroskop cahaya. Oleh sebab itu, mikroskop ini banyak digunakan di
laboratorium medis, farmasi, serta badan penelitian dan riset lanjut.
Ø Jenis-jenis Mikroskop Berdasarkan Nama dan
Kegunaannya
A. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya
memiliki kemapuan perbesaran maksimal 1000 kali. Sumber cahaya yang digunakan
berupa sinar matahari atau lampu. Sedangkan lensa yang dipakai terdiri dari
tiga jenis; lensa obyektif, okuler dan kondensor. Cara kerjanya adalah sumber
cahaya dipantulkan oleh lensa kondensor di bawah mikroskop pada objek di
atasnya. Penampakan objek diterima oleh lensa okuler (bisa monokuler/satu atau
binokuler/dua) untuk diperbesar. Kemudian diperjelas di lensa obyektif di ujung
atas tabung.
·
Mikroskop Fase Kontras
(PCM)
Mikroskop ini digunakan
untuk menangkap penampakan objek hidup berukuran mikro. Biasanya digunakan
untuk meneliti jaringan/sel yang masih hidup. Utamanya untuk jaringan/sel hidup
yang tidak dapat ditembus atau pun diwarnai.
Prinsip Kerja Mikroskop Fase Kontras (Phase
Contrast Microscope):
Jaringan/sel yang tidak
dapat ditembus atau diwarnai pada dasarnya bereaksi terhadap cahaya. Sehngga
melakukan interaksi dengan materi sekitar inti. Interaksi tersebut dinamakan
fase, yang tidak dapat ditangkap mata. Namun dengan perubahan diafragma pada
lensa, objek akan menimbulkan kontras yang mampu dilihat oleh mata.
·
Mikroskop Medan Terang
(BFM)
Mikroskop ini digunakan
untuk menangkap penampakan objek hidup berukuran amat kecil. Biasanya seperti
bakteri mikro yang nyaris tak terlihat sama sekali.
Prinsip Kerja Mikroskop Medan Terang (Bright-Field
Microscope):
Sama seperti mikroskop
cahaya, hanya saja tanpa menggunakan kondensor. Namun untuk lensa obyektifnya
memakai lensa khusus sehingga yang muncul hanya efek terang saja. Jadi
penampakan objek terlihat gelap dengan bagian sekitarnya terang. Sebab cahaya
yang masuk diteruskan langsung tanpa melalui kndensor pengatur intensitas
cahaya masuk.
·
Mikroskop Medan Gelap (DFM)
Mikroskop ini
kebalikan dari mikroskop medan terang. Fungsinya juga sama, untuk mengetahui
penampakan objek mikroskopi hidup. Bedanya hanya pada prisnsip kerjanya saja.
Prinsip Kerja Mikroskop Medan Gelap (Dark-Field
Microscope):
Sama seperti mikroskop
cahaya hanya kebalikan dari mikroskop medan terang. Ada mikroskop medan gelap
menggunakan kondensor khusus. Dimana cahaya dipantulkan membentuk ruang gelap
dan titik cahaya yang mengeai objek. Sehingga penampakan objek terlihat terang
dengan bagian sekitarnya terlihat gelap.
·
Mikroskop Pendar (FM)
Mikroskop ini digunakan
untuk mendeteksi keberadaan benda asing/antigen seperti bakteri, virus, atau
ricketsia. Untuk mikroskop biasa pastinya sulit, karena bentuknya yang terselip
dalam protein dalam sel. Namun dengan mikroskop pendar ini akan nampak terlihat
jelas.
Prinsip Kerja Mikroskop Pendar (Flourenscence
Microscope):
Pertama-tama sel ditetesi
serum khusus untuk memisahkan antigen dan rotein. Cairan tersebut adalah cairan
pendar yang bereaksi khas terhada antigen. Dimana warna antara antibodi/sel
tubuh dan warna antigen/benda asing nampak berbeda. Nah, dari warna pendar
antigen yang mencolok tersebut barulah diamati dan dapat diketahui seperti apa
antigen tersebut.
·
Mikroskop Ultraviolet (UM)
Mikroskop ini meruakan
modifikasi dari mikroskop cahaya. Dimana cahaya yang dipakai bukan cahaya
terlihat/cahaya matahari, melainkan sinar ultraviolet. Karena sinar ultraviolet
mempunyai panjang gelombang pendek, maka hasil penampakannya bisa sampai dua
kali lipat.
Prinsip Kerja Mikroskop Ultraviolet (Ultraviolet
Microscope):
Objek ditaruh di bagian
pengamatan, kemudian diberikan cahaya ultraviolet dari bagian bawahnya. Karena
tidak mungkin dilihat dengan mata, maka digunakan lembar film untuk menagkap
penampakannya. Jadi hasil penampakan akan terlihat dalam bentuk lembar film
mirip ronsen. Namun mikroskop ini jarang digunakan, karena prosedurnya yang
rumit dan harganya yang cukup mahal.
B. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron
mengandalkan pencahayaan yang berasal dari komponen elekro statik dan elektro
dinamik. Jenis mikroskop ini mempunyai daya perbesaran mencapai 100.000 kali.
Cara kerjanya cukup rumit, dimana objek yang diambil penapakannya diletakkan
pada bagian lensa okuler canggih. Selanjutnya penampakan diperbesar melalui
pengaturan aliran elektrode yang ada di dalah mikroskop. Nah hasil dari
penampakan tersebut divisualisasikan dalam bentuk digital dan data di dalam
komputer. Jenis mikroskop elektron ada tiga, yakni Mikroskop Elektron Scanning
(SEM), Microskop Elektron Transmisi (SEM) dan Mikroskop Stereo.
·
Mikroskop Elektron Scanning (SEM)
Mikroskop ini digunakan
untuk menangkap penampakan permukaan benda saja. Objek yang diteliti juga
terbatas hanya pada benda konduktif saja. Selain itu penelitian harus dilakukan
dalam ruang vakum. Jika dibandingkan dengan TEM, SEM beresolusi lebih rendah.
Kekuatan perbesarannya mencapai 0.1 nm.
Prinsip Kerja Mikroskop Elektron Scanning (Scanning
Electrone Microscope):
Pistol elektron (terbuat
dari tungsten filament dan lanthanum hexaboride/LaB6) memproduksi elektron yang
dipercepat melalui anoda. Cahaya dari elekton difokuskan di lensa magnetik ke
objek. Sinar elektron terusannya kemudian terfokus pada pemindai (scan) ke
seluruh objek di koil pemindai. Setelah itu muncul elektron yang mengenai
sampel kemudian ditangkap oleh koil detektor dan divisualkan ke monitor.
·
Mikroskop Elektron Transmisi (TEM)
Mikroskop ini digunakan
untuk menangkap penampakan fokus area terkecil benda. Objek yang diteliti bisa
apa saja, tetapi prosedur awal penanganan objek sangat rumit. Butuh perlakuan
khusus sampai objek bisa terlihat. Jika dibandingkan dengan TEM, SEM beresolusi
lebih rendah. Kekuatan perbesarannya mencapai 0.01-0.02 nm.
Prinsip Kerja Mikroskop Elektron Transmisi (Transmission
Electron Microscope):
Pistol elektron (terbuat
dari tungsten filament dan lanthanum hexaboride/LaB6) memproduksi elektron yang
dipercepat melalui anoda bertegangan tinggi (~100-300 kV). Cahaya dari elekton
difokuskan melalui tabung Wehnelt ke lensa magnetik menuju objek. Sinar
elektron terusannya difokuskan oleh dua deflektor berlawanan medan ke seluruh
objek. Transmisi elektron tersebut diteruskan ke detektor dan divisualkan ke
monitor.
·
Mikroskop Stereo (SM)
Mikroskop stereo memiliki kemapuan
perbesaran maksimal hanya 7-30 kali saja. Sumber cahaya yang digunakan berupa
pencahayaan elektronik. Lensa yang dipakai sama dengan lensa pada mikroskop
cahaya. Cara kerjanya juga sama, hanya saja hasil penampakannya berupa objek
3D. Jadi kita bisa melihat penampakan objek secara mendetail, baik fisik maupun
teksturnya secara tiga dimensi.
Prinsip
Kerja Mikroskop Stereo (Stereo Microscope):Pistol elektron (terbuat
dari tungsten filament dan lanthanum hexaboride/LaB6) memproduksi elektron yang
dipercepat melalui anoda bertegangan tinggi (~100-300 kV). Cahaya dari elekton
difokuskan pada benda yang berukuran makro untuk mengetahui strukturnya.
Kemudian elektron yang mengeai objek ditangkap detektor dan divisualkan ke
monitor. Biasanya tentang kedalaman, lengkungan, ruang atau keraatan. Namun
jika hanya sekedar kenampakan kasar, sumber cahaya bisa menggunakan sinar
pantul biasa