Cute Tinkerbell

Minggu, 19 Februari 2017

Pengertian Mikroskop


Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi . Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil dengan menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti danilmuan untuk mengamati objek mikroskopis.Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat.

Macam-Macam Mikroskop


Macam – Macam Mikroskop

Ø  Jenis-jenis Mikroskop Berdasarkan Jumlah Lensanya

Mikroskop pada dasarnya menggunakan sistem kerja optik. Dimana benda yang ukurannya mikro (sangat kecil) tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung. Maka digunakanlah lensa untuk memperbesar penampakan objek. Berdasarkan penggunaan lensanya, mikroskop dibagi menjadi dua.

A.          Mikroskop Monokuler


 

Mikroskop monokuler menggunakan satu lensa pembesar saja. Penampakan objek yang ditampilkan sudah cukup terlihat jelas. Namun untuk jenis mikroskop seperti ini hanya mampu diguakan untuk melihat objek yang sederhana. Biasanya berupa benda yang sangat tipis atau kecil, misalkan gambar penampang sel tumbuhan maupun hewan. Jadi lensa ini umumnya dapat dijumpai di ruang laboratorium sekolah.

B. Mikroskop Binokuler

Image result for Mikroskop binokuler

Mikroskop binokuler menggunakan dua lensa pembesar. Dimana fungsi lensa pertama dikuatkan lagi dengan lensa kedua. Sehingga mampu mempertajam penampakan benda meski ukurannya mikro. Misalkan saja bakteri yang terdapat dalam sebuah objek amatan. Jadi bisa dibilang mikroskop binokuler jauh lebih efisien jika dipakai untuk mengamati sel yang amat kecil. Oleh sebab itu jenis mikroskop ini banyak digunakan di laboratorium medis baik di rumah sakit maupun di farmasi.

Ø  Jenis-jenis Mikroskop Berdasarkan Sumber Cahaya

Selayaknya kerja sebuah optik, benda objek dapat terlihat jika ada cahaya yang memantukan objek pada lensa. Sama halnya dengan mikroskop, harus ada sumber cahaya yang dapat memantulkan wujud dari objek. Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dapat dibedakan menjadi dua.

A. Mikroskop Cahaya

 Image result for Mikroskop cahaya

Mikroskop cahaya mengandalkan sumber cahaya dari sinar matahari atau lampu dalam ruangan. Jenis mikroskop ini memiliki beberapa kelemahan, terutama pada ketergantungannya terhadap cahaya luar. Apabila sedang mendung atau mati listrik, maka mikroskop ini tidak bisa digunakan. Sehingga penggunaannya hanya efektif untuk penelitian kecil degan durasi waktu yang singkat. Jenis mikroskop cahaya banyak ditemukan di laboratorium sekolah atau laboratorium medis kecil.

B. Mikroskop Elektron

 

Mikroskop elektron bisa dibilang adalah penyempurnaan dari mikroskop cahaya. Dimana sumber cahaya yang digunakan berasal dari dalam mikroskop sendiri. Komponen elektro statik dan elektro dinamiknya akan mengatur intenstas pencahayaan mikroskop. Selain itu, penampakan gambar yang dihasilkan jauh berlipat-lipat kali dengan mikroskop cahaya. Oleh sebab itu, mikroskop ini banyak digunakan di laboratorium medis, farmasi, serta badan penelitian dan riset lanjut.

Ø  Jenis-jenis Mikroskop Berdasarkan Nama dan Kegunaannya

A. Mikroskop Cahaya

 


 Image result for Mikroskop cahaya


Mikroskop cahaya memiliki kemapuan perbesaran maksimal 1000 kali. Sumber cahaya yang digunakan berupa sinar matahari atau lampu. Sedangkan lensa yang dipakai terdiri dari tiga jenis; lensa obyektif, okuler dan kondensor. Cara kerjanya adalah sumber cahaya dipantulkan oleh lensa kondensor di bawah mikroskop pada objek di atasnya. Penampakan objek diterima oleh lensa okuler (bisa monokuler/satu atau binokuler/dua) untuk diperbesar. Kemudian diperjelas di lensa obyektif di ujung atas tabung.

·          Mikroskop Fase Kontras (PCM)

 Image result for mikroskop fase kontras


Mikroskop ini digunakan untuk menangkap penampakan objek hidup berukuran mikro. Biasanya digunakan untuk meneliti jaringan/sel yang masih hidup. Utamanya untuk jaringan/sel hidup yang tidak dapat ditembus atau pun diwarnai.

Prinsip Kerja Mikroskop Fase Kontras (Phase Contrast Microscope):

Jaringan/sel yang tidak dapat ditembus atau diwarnai pada dasarnya bereaksi terhadap cahaya. Sehngga melakukan interaksi dengan materi sekitar inti. Interaksi tersebut dinamakan fase, yang tidak dapat ditangkap mata. Namun dengan perubahan diafragma pada lensa, objek akan menimbulkan kontras yang mampu dilihat oleh mata.

·          Mikroskop Medan Terang (BFM)

 Image result for mikroskop medan terang


Mikroskop ini digunakan untuk menangkap penampakan objek hidup berukuran amat kecil. Biasanya seperti bakteri mikro yang nyaris tak terlihat sama sekali.

Prinsip Kerja Mikroskop Medan Terang (Bright-Field Microscope):

Sama seperti mikroskop cahaya, hanya saja tanpa menggunakan kondensor. Namun untuk lensa obyektifnya memakai lensa khusus sehingga yang muncul hanya efek terang saja. Jadi penampakan objek terlihat gelap dengan bagian sekitarnya terang. Sebab cahaya yang masuk diteruskan langsung tanpa melalui kndensor pengatur intensitas cahaya masuk.

·          Mikroskop Medan Gelap (DFM)

 Image result for mikroskop medan gelap
Mikroskop ini kebalikan dari mikroskop medan terang. Fungsinya juga sama, untuk mengetahui penampakan objek mikroskopi hidup. Bedanya hanya pada prisnsip kerjanya saja.

Prinsip Kerja Mikroskop Medan Gelap (Dark-Field Microscope):

Sama seperti mikroskop cahaya hanya kebalikan dari mikroskop medan terang. Ada mikroskop medan gelap menggunakan kondensor khusus. Dimana cahaya dipantulkan membentuk ruang gelap dan titik cahaya yang mengeai objek. Sehingga penampakan objek terlihat terang dengan bagian sekitarnya terlihat gelap.

·          Mikroskop Pendar (FM)

 Image result for mikroskop pender

Mikroskop ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan benda asing/antigen seperti bakteri, virus, atau ricketsia. Untuk mikroskop biasa pastinya sulit, karena bentuknya yang terselip dalam protein dalam sel. Namun dengan mikroskop pendar ini akan nampak terlihat jelas.

Prinsip Kerja Mikroskop Pendar (Flourenscence Microscope):

Pertama-tama sel ditetesi serum khusus untuk memisahkan antigen dan rotein. Cairan tersebut adalah cairan pendar yang bereaksi khas terhada antigen. Dimana warna antara antibodi/sel tubuh dan warna antigen/benda asing nampak berbeda. Nah, dari warna pendar antigen yang mencolok tersebut barulah diamati dan dapat diketahui seperti apa antigen tersebut.

·          Mikroskop Ultraviolet (UM)

Image result for mikroskop ultraviolet

Mikroskop ini meruakan modifikasi dari mikroskop cahaya. Dimana cahaya yang dipakai bukan cahaya terlihat/cahaya matahari, melainkan sinar ultraviolet. Karena sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang pendek, maka hasil penampakannya bisa sampai dua kali lipat.

Prinsip Kerja Mikroskop Ultraviolet (Ultraviolet Microscope):

Objek ditaruh di bagian pengamatan, kemudian diberikan cahaya ultraviolet dari bagian bawahnya. Karena tidak mungkin dilihat dengan mata, maka digunakan lembar film untuk menagkap penampakannya. Jadi hasil penampakan akan terlihat dalam bentuk lembar film mirip ronsen. Namun mikroskop ini jarang digunakan, karena prosedurnya yang rumit dan harganya yang cukup mahal.

B. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron mengandalkan pencahayaan yang berasal dari komponen elekro statik dan elektro dinamik. Jenis mikroskop ini mempunyai daya perbesaran mencapai 100.000 kali. Cara kerjanya cukup rumit, dimana objek yang diambil penapakannya diletakkan pada bagian lensa okuler canggih. Selanjutnya penampakan diperbesar melalui pengaturan aliran elektrode yang ada di dalah mikroskop. Nah hasil dari penampakan tersebut divisualisasikan dalam bentuk digital dan data di dalam komputer. Jenis mikroskop elektron ada tiga, yakni Mikroskop Elektron Scanning (SEM), Microskop Elektron Transmisi (SEM) dan Mikroskop Stereo.

·          Mikroskop Elektron Scanning (SEM)


Mikroskop ini digunakan untuk menangkap penampakan permukaan benda saja. Objek yang diteliti juga terbatas hanya pada benda konduktif saja. Selain itu penelitian harus dilakukan dalam ruang vakum. Jika dibandingkan dengan TEM, SEM beresolusi lebih rendah. Kekuatan perbesarannya mencapai 0.1 nm.

Prinsip Kerja Mikroskop Elektron Scanning (Scanning Electrone Microscope):

Pistol elektron (terbuat dari tungsten filament dan lanthanum hexaboride/LaB6) memproduksi elektron yang dipercepat melalui anoda. Cahaya dari elekton difokuskan di lensa magnetik ke objek. Sinar elektron terusannya kemudian terfokus pada pemindai (scan) ke seluruh objek di koil pemindai. Setelah itu muncul elektron yang mengenai sampel kemudian ditangkap oleh koil detektor dan divisualkan ke monitor.

·          Mikroskop Elektron Transmisi (TEM)

Image result for mikroskop elektron transmisi
Mikroskop ini digunakan untuk menangkap penampakan fokus area terkecil benda. Objek yang diteliti bisa apa saja, tetapi prosedur awal penanganan objek sangat rumit. Butuh perlakuan khusus sampai objek bisa terlihat. Jika dibandingkan dengan TEM, SEM beresolusi lebih rendah. Kekuatan perbesarannya mencapai 0.01-0.02 nm.

Prinsip Kerja Mikroskop Elektron Transmisi (Transmission Electron Microscope):

Pistol elektron (terbuat dari tungsten filament dan lanthanum hexaboride/LaB6) memproduksi elektron yang dipercepat melalui anoda bertegangan tinggi (~100-300 kV). Cahaya dari elekton difokuskan melalui tabung Wehnelt ke lensa magnetik menuju objek. Sinar elektron terusannya difokuskan oleh dua deflektor berlawanan medan ke seluruh objek. Transmisi elektron tersebut diteruskan ke detektor dan divisualkan ke monitor.

·          Mikroskop Stereo (SM)


Mikroskop stereo memiliki kemapuan perbesaran maksimal hanya 7-30 kali saja. Sumber cahaya yang digunakan berupa pencahayaan elektronik. Lensa yang dipakai sama dengan lensa pada mikroskop cahaya. Cara kerjanya juga sama, hanya saja hasil penampakannya berupa objek 3D. Jadi kita bisa melihat penampakan objek secara mendetail, baik fisik maupun teksturnya secara tiga dimensi.
Prinsip Kerja Mikroskop Stereo (Stereo Microscope):Pistol elektron (terbuat dari tungsten filament dan lanthanum hexaboride/LaB6) memproduksi elektron yang dipercepat melalui anoda bertegangan tinggi (~100-300 kV). Cahaya dari elekton difokuskan pada benda yang berukuran makro untuk mengetahui strukturnya. Kemudian elektron yang mengeai objek ditangkap detektor dan divisualkan ke monitor. Biasanya tentang kedalaman, lengkungan, ruang atau keraatan. Namun jika hanya sekedar kenampakan kasar, sumber cahaya bisa menggunakan sinar pantul biasa

Fungsi Mikroskop


Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut :

- Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang

-Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.
Intinya Fungsi mikroskop tetap untuk mengamati objek dengan ukuran sangat kecil (mikroskopis) yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.

Bagian-Bagian Mekanik (Non Optik) Mikroskop


Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)
1.      Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.

2.      Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
3.      Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.

4.      Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
5.      Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
6.      Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
7.       Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.